Sabtu tanggal 21 November 2015
merupakan hari dimana lomba ini dimulai.
Pagi itu saya bangun pukul 05.00
lebih cepat 30 menit dari biasanya, dan saya prepare untuk berangkat. Pada
lomba ini saya mengikuti lomba ketangkasan merakit robot. Walaupun saya jurusan
TKJ tapi hasrat saya pada dunia ELEKTRO tak bisa ku tutupi sejak aku mengenal
dunia listrik arus rendah ini.
Lomba ini dibuka dengan tari
Mappadendang yang dibawakan oleh kakak kakak dari PNUP (Politeknik Negri Ujung
Pandang). Sejak mendengar nadanya saya langsung tahu bahwa ini merupakan tari
mappadendang, karena guru saya Pak Hendra mengajarkan musik daerah belakangan
ini. Tarian itu dibawakan oleh 6 mahasiswi yang berpakaian adat Bugis dan
memegang kipas di kedua tangannya, mereka menari sangat ayu tenan...
Setelah acara pembukaan kami
langsung diarahkan untuk memisahkan diri sesuai lomba masing. Dan kami dari
Telkom langsung menuju ke barisan laomba masing masing, lomba robotik mungkin
lomba yang paling banyak pesertanya, karena tahun ini ada 12 kelompok dimana 1
kelompoknya terdiri atas 3 orang. Kami sendiri dari telkom juga kaget, soalnya
tahun lalu lombanya hanya terdiri dari 5 Peserta saja.
Sesampainya di Bengkel (nama
ruangannya memang bengkel) kami langsung di berikan dasar teori mengenai robot
yang akan kami buat, yakni Robot Line Follower yang merupakan robot tipe
beroda. Tipe Line Follower yang kami buat ini bertipe analog. Jadi kami tidak
perlu memprogram robotnya. Prinsip robot ini sendiri, mereka akan mengikuti
garis hitam.
Pada lomba robot ini, Telkom
mengutus 2 kelompok yakni kelompok “Cipurru Folowers” (Pengikut Kelaparan) yang
beranggotakan Danang, Fauzan dan Kak Syahril yang telah mengikuti lomba ini
tahun lalu. Dan kelompok dua adalah kelompokku yakni “Katimbang Fans” yang
terdiri atas saya sendiri, Rafli ketua OSIS ku dan ada Prasetya ketua ekskul Elektronika
Aplikasi.
Lomba dimulai tepat pukul 13.30.
Saya memutuskan untuk memasang bagian inti / otak dari bagian Robot ini, Rafli
membuat sensor, dan Pras mengurus bagian mekaniknya. Pada proses perakitan ini
kami mengalami beberapa gangguan, mulai dari komponen motor yang tak mau
berputar, kabel penghubung yang terlepas lepas.
Semua gangguan yang ada selama
proses ini saya berusaha keras untuk membereskannya, walaupun Rafli dan Pras
memerintahkanku untuk berhenti saja. Namun semua usahaku awalnya tercapai sensor
dan rodanya berfungsi, namun sayang rodanya berputar kebelakang, jadi kami
memutuskan untuk membalik putaran rodanya. Setelah putaran roda diperbaiki,
kembali masalah menimpa kami. Bagian sensor kini tak lagi menyala. Kami
memutuskan untuk sampai disitu saja.
Kami mendaftarkan robot katimbang
kami, walaupun sensornya tak menyala, hitung hitung sebagai hiburan ataupun
sekedar mendapat poin yang tak banyak.
Kondisi robot kami, tidak sebaik
robot tim cipurru yang menyala dan berhasil selesai dirakit paling awal.
Setelah selesai pertama robot cipurru berjalan sangat mulus tanpa rintangan,
namun setelah dilombakan hidup tak semulus pantat bayi, begitupun dengan jalan
robot cipurru yang berjalan tidak stabil.
Setelah saya mengikuti lomba,
saya menyusul teman saya di Administrasi Jaringan di Lab SISCO di gedung
administrasi. Saat saya melihat soal yang harus mereka kerjakan, blew my mind,
karena soalnya bahkan belum tentu bisa dikerjakan anak kuliahan, namun ketika
saya memperhatikan dengan baik, ternyata ada sebagian dari soal yang saya
ketahui.
Hari kedua, Minggu, 22 November
2015 The Last Day
Hari kedua kuawali dengan tiba di
lokasi pukul 08.00 pagi karena, di spanduk tertulis kalau hari kedua dimulai
dengan seminar yang akan dimulai puku 08.00 namun sayang, acaranya molor 2 jam.
Setelah melalui seminar, acara yang ditunggu oleh peserta pun tiba yakni
pengumuman juara lomba.
Dari Telkom sendiri menurut
hasilnya kami mendapat 5 piala, 2 piala Administrasi Jaringan (Bahri dan
Glenn), 1 Instalasi Listrik (Fadhil Muqsith), 1 Ketangkasan Merakit ROBOT (Tim
cipurru) dan 1 Design WEB (Achmad). Sangat disayangkan, teman kami Aiman tak
berhasil mendapat juara di Design WEB, padahal Achmad dan peserta lain telah
mengakui keindahan Design Aiman. Mungkin karena masalah lain, sehingga dia
tidak menang :( .
Sekian
wakwaw
BalasHapus