Selasa, 24 November 2015

Elektro Invention Race Story

Sabtu tanggal 21 November 2015 merupakan hari dimana lomba ini dimulai.

Pagi itu saya bangun pukul 05.00 lebih cepat 30 menit dari biasanya, dan saya prepare untuk berangkat. Pada lomba ini saya mengikuti lomba ketangkasan merakit robot. Walaupun saya jurusan TKJ tapi hasrat saya pada dunia ELEKTRO tak bisa ku tutupi sejak aku mengenal dunia listrik arus rendah ini.

Lomba ini dibuka dengan tari Mappadendang yang dibawakan oleh kakak kakak dari PNUP (Politeknik Negri Ujung Pandang). Sejak mendengar nadanya saya langsung tahu bahwa ini merupakan tari mappadendang, karena guru saya Pak Hendra mengajarkan musik daerah belakangan ini. Tarian itu dibawakan oleh 6 mahasiswi yang berpakaian adat Bugis dan memegang kipas di kedua tangannya, mereka menari sangat ayu tenan...

Bad Act (Saya harus dibayar untuk pemaksaan ini)

Setelah acara pembukaan kami langsung diarahkan untuk memisahkan diri sesuai lomba masing. Dan kami dari Telkom langsung menuju ke barisan laomba masing masing, lomba robotik mungkin lomba yang paling banyak pesertanya, karena tahun ini ada 12 kelompok dimana 1 kelompoknya terdiri atas 3 orang. Kami sendiri dari telkom juga kaget, soalnya tahun lalu lombanya hanya terdiri dari 5 Peserta saja.

Sesampainya di Bengkel (nama ruangannya memang bengkel) kami langsung di berikan dasar teori mengenai robot yang akan kami buat, yakni Robot Line Follower yang merupakan robot tipe beroda. Tipe Line Follower yang kami buat ini bertipe analog. Jadi kami tidak perlu memprogram robotnya. Prinsip robot ini sendiri, mereka akan mengikuti garis hitam.

Pada lomba robot ini, Telkom mengutus 2 kelompok yakni kelompok “Cipurru Folowers” (Pengikut Kelaparan) yang beranggotakan Danang, Fauzan dan Kak Syahril yang telah mengikuti lomba ini tahun lalu. Dan kelompok dua adalah kelompokku yakni “Katimbang Fans” yang terdiri atas saya sendiri, Rafli ketua OSIS ku dan ada Prasetya ketua ekskul Elektronika Aplikasi.

Lomba dimulai tepat pukul 13.30. Saya memutuskan untuk memasang bagian inti / otak dari bagian Robot ini, Rafli membuat sensor, dan Pras mengurus bagian mekaniknya. Pada proses perakitan ini kami mengalami beberapa gangguan, mulai dari komponen motor yang tak mau berputar, kabel penghubung yang terlepas lepas.

Semua gangguan yang ada selama proses ini saya berusaha keras untuk membereskannya, walaupun Rafli dan Pras memerintahkanku untuk berhenti saja. Namun semua usahaku awalnya tercapai sensor dan rodanya berfungsi, namun sayang rodanya berputar kebelakang, jadi kami memutuskan untuk membalik putaran rodanya. Setelah putaran roda diperbaiki, kembali masalah menimpa kami. Bagian sensor kini tak lagi menyala. Kami memutuskan untuk sampai disitu saja.



Kami mendaftarkan robot katimbang kami, walaupun sensornya tak menyala, hitung hitung sebagai hiburan ataupun sekedar mendapat poin yang tak banyak.



Kondisi robot kami, tidak sebaik robot tim cipurru yang menyala dan berhasil selesai dirakit paling awal. Setelah selesai pertama robot cipurru berjalan sangat mulus tanpa rintangan, namun setelah dilombakan hidup tak semulus pantat bayi, begitupun dengan jalan robot cipurru yang berjalan tidak stabil.

Setelah saya mengikuti lomba, saya menyusul teman saya di Administrasi Jaringan di Lab SISCO di gedung administrasi. Saat saya melihat soal yang harus mereka kerjakan, blew my mind, karena soalnya bahkan belum tentu bisa dikerjakan anak kuliahan, namun ketika saya memperhatikan dengan baik, ternyata ada sebagian dari soal yang saya ketahui.

Hari kedua, Minggu, 22 November 2015 The Last Day

Hari kedua kuawali dengan tiba di lokasi pukul 08.00 pagi karena, di spanduk tertulis kalau hari kedua dimulai dengan seminar yang akan dimulai puku 08.00 namun sayang, acaranya molor 2 jam. Setelah melalui seminar, acara yang ditunggu oleh peserta pun tiba yakni pengumuman juara lomba.



Dari Telkom sendiri menurut hasilnya kami mendapat 5 piala, 2 piala Administrasi Jaringan (Bahri dan Glenn), 1 Instalasi Listrik (Fadhil Muqsith), 1 Ketangkasan Merakit ROBOT (Tim cipurru) dan 1 Design WEB (Achmad). Sangat disayangkan, teman kami Aiman tak berhasil mendapat juara di Design WEB, padahal Achmad dan peserta lain telah mengakui keindahan Design Aiman. Mungkin karena masalah lain, sehingga dia tidak menang :( .


Sekian